YA! tentu bisa! karena programmer tidak harus laki-laki perempuan pun juga bisa. FYI(For Your Information) aja nih programmer pertama di dunia adalah perempuan loh dia adalah Ada Lovelace matematikawan asal London, Inggris yang terkenal dengan karyanya berupa komputer mekanika pertama, atas karyanya ini ia sering dianggap sebagai programmer komputer pertama di dunia.
Meski masih tidak bisa dipungkiri jumlah programmer laki-laki lebih banyak dibandingkan programmer perempuan hal ini tidak menjadi dinding yang tebal untuk perempuan mau atau ingin belajar pemrograman. Beberapa perempuan yang berhasil di dunia pemrograman pun mendapat apresiasi yang cukup tinggi dan sangat menginspirasi misal saja di artikel sebelumnya yaitu Moorissa Tjokro programmer perempuan asal Indonesia yang berhasil bekerja di perusahaan Elon Musk yaitu Tesla.
Atau Diana Puspita mahasiswi Software Engineering dari ITTelkom Surabaya. Apa sih yang membuat Kak Diana ingin menjadi Programmer?
“Menjadi programmer sangatlah susah di awal dan banyak sekali tantangan nya , tetapi saya ingin bekerja di bidang IT maka saya mencoba keluar dari zona nyaman dan memulai belajar coding untuk menjadi programmer yang handal, di prodi Software Engineering IT Telkom Surabaya saya dibimbing oleh dosen yang sangat profesional dan juga telaten.”
~ Diana Puspita
Untuk menjadi programmer yang handal memang diperlukannya pengorbanan seperti yang Kak Diana lakukan yaitu keluar dari zona nyaman, kenapa? karena kalau stay di satu tempat menjadikan diri tidak bisa berkembang alias stuck di satu tempat, memang diperlukan dorongan yang kuat dari diri sendiri dan juga lingkungan yang mendukung.
Nah, yuk mari bergabung dengan kami di Prodi Rekayasa Perangkat Lunak, Institut Teknologi Telkom Surabaya, disini tak hanya lingkungan saja yang mendukung tapi dibimbing oleh dosen yang handal di bidangnya dan ada beasiswa untuk programmer perempuan loh, yuk kapan lagi ada kesempatan seperti ini, Let’s Join With Us! See u on campussss!!!